Budidaya Buah Pala - Buah pala merupakan
salah satu komoditi asli Indonesia. Sejak zaman penjajahan, pala menjadi
rempah-rempah yang banyak diburu untuk diekspor. Hingga sekarang, buah pala
masih menjadi primadona rempah-rempah yang kaya akan manfaat.
Pala biasanya digunakan
untuk bahan masakan. Selain itu, pala juga dapat menghangatkan tubuh. Saat ini,
di pasaran tersedia berbagai macam pala, mulai dari pala kering hingga minyak
pala.
Prospek Budidaya Buah Pala
Sejak dulu hingga kini,
buah pala menjadi salah satu komoditi yang menjanjikan. Dalam 1 hektare tanah,
dapat ditanami buah pala sebanyak 121 hingga 144 pohon. Saat usianya 10-15
tahun, pohon pala mulai menghasilkan buah secara rutin hingga usianya mencapai
65 tahun. Dengan tanaman pala sebanyak itu, maka sekali panen dapat menghasilkan
100 kg buah pala.
Saat ini, harga pasaran
buah pala relatif tinggi. Untuk 1 kg buah pala dengan isi 20 buah, dihargai Rp
1.700. Sedangkan buah pala muda kering Rp 38.000/kg, fulinya Rp 65.000/kg, dan
minyak pala Rp 500.000/liter.
Melihat gambaran
tersebut, tentu saja budidaya puah pala menjadi salah satu bisnis dengan
tingkat prospektus yang tinggi. Maka tidak mengherankan, jika saat ini banyak
petani yang ingin membudidayakan buah pala sebagai mata pencaharian yang dapat
meningkatkan taraf hidup mereka.
Manfaat Tanaman Pala
Faktanya, tidak hanya
buahnya saja yang dapat dimanfaatkan. Akan tetapi, mulai dari daun, fulli,
kulit, dan batangnya pun dapat dimanfaatkan.
Batang kayu pohon pala
yang disebut dengan “kino” dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Sedangkan kulit
batang dan daunnya dapat menghasilkan minyak atsiri. Sedangkan fuli atau bunga
pala sudah dikenal di dunia farmasi.
Di Indonesia sendiri,
biji pala sangat jarang dimanfaatkan sebagai bahan rempah-rempah. Akan tetapi,
biji pala digunakan sebagai penyedap roti, sayuran, puding, dan minuman
penyegar. Biji pala sendiri dapat menyembuhkan berbagai macam nyeri. Tidak hanya
itu, biji pala juga bermanfaat untuk obat pencernaan dan muntah-muntah.
Dari semua bagian
tanaman pala, daging pala yang paling banyak dimanfaatkan dan dikonsumsi. Karena
daging pala dapat diolah menjadi manisam pala, selai, hingga asinan.
Cara Menanam Buah Pala Agar Cepat Berbuah
Budidaya buah pala
sendiri dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Jika ingin memperbanyak
tanaman buah pala dalam waktu yang singkat, sebaiknya cara budidaya buah pala
secara vegetatif dapat dijadikan sebagai pilihan.
Tanaman buah pala
termasuk ke dalam tanaman yang cukup sulit dalam proses penanamannya. Karena membutuhkan
tingkat kesabaran yang ekstra dan juga lingkungan tempat budidaya tanaman buah
pala harus sesuai dengan syarat-syarat tumbuhnya agar cepat berbuah.
Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Buah Pala
Sebelum menanam buah
pala, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu syarat-syarat apa saja yang ahrus
dipenuhi agar tanaman buah pala dapat tumbuh secara optimal. Setidaknya, ada 5
syarat yang harus dipenuhi, yaitu tinggi
tempat, tanah, iklim, angin, dan ketersediaan air.
Pertama,
tanaman pala, ideal jika ditanam pada ketinggia 0 – 700 meter di atas permukaan
laut.
Kedua,
tanaman pala membutuhkan struktur tanah yang berpasir sampai lempung yang
memiliki kandungan organik tinggi.
Ketiga,
iklim yang baik untuk pertumbuhan pala adalah di daerah tropis dengan suhu
sekitar 20 – 30 derajat celcius, dengan curah hujan 2175 mm – 3550 mm/tahun.
Keempat,
tanaman pala tidak tahan dengan terpaan angin kencang karena dapat mengganggu
proses penyerbukan. Selain itu, bakal buah akan dapat jatuh dengan mudah
sebelum waktu panen. Maka dari itu diperlukan tanaman penghalang angin di
sekitar perkebunan. Akan tetapi, tanaman penghalang tersebut tidak terlalu
rapat dengan tanaman pala karena akan terjadi perebutan unsur hara.
Kelima,
tanaman pala membutuhkan air yang cukup. Artinya, air tidak menggenang dan juga
tidak kekurangan. Jika musim hujan tiba, pembuatan parit untuk mencegah
terjadinya penggenangan air di sekitar tanaman pala sangat dibutuhkan. Sedangkan
saat musim kemarau, tanaman pala dapat menjaga ketersediaan airnya dari
tanaman-tanaman pelindung yang ada di sekitarnya.
Langkah-Langkah Menanam Pohon Pala
Persiapan
lahan. Sebaiknya tanaman pala ditanam di daerah
pegunungan dekat dengan gunung berapi. Dan terapapar sinar matahari langsung
selama minimal 7 jam.Ph tanah yang dianjurkan berkisar antara 5,5 – 7 dengan
unsur hara yang baik dan sistem drainase yang baik pula.
Pembuatan
lubang. Sebelum membuat lubang, bersihkan dahulu lahan
tanam dari tumbuhan-tumbuhan liar. Kemudian, buat lubang 1 x 1 meter dengan
jarak 2 meter.
Pemupukan
dasar. Tujuan dari pemupukan dasar ini adalah
meningkatkan kadar unsur hara di dalam tanah yang terbuat dari campuran pupuk
kandang dan pupuk kompos. Setelah pupuk dicampur, masukkan ke dalam lubang
tanam. Kemudian, ambil air 1 bak dan berikan 2-3 kg gula yang telah dicampur
dengan sebotol EM4 (bakteri pengurai).
Diamkan selama 24 jam
lalu siram pada setiap lubang tanam. Setelah itu tutup dengan terpal selama 2
minggu.
Persiapan
bibit pala. Penanaman pala yang baik adalah dengan cara
generatif atau melalui biji karena mewariskan sifat induknya. Sebaiknya pilih
biji pala yang sangat matang atau hampir busuk. Lalu jemur di bawah terik
matahari selama 2 jam. Siapkan polybag dan masukkan tanah humus yang gembur. Tanam
bibit pala sedalam 5 cm hingga biji pala tumbuh. Bibit paa yang sudah tumbuh
dan berusia 1 bulan dapat dipindahkan ke media tanam yang sudah dibuat
sebelumnya.
Penanaman
bibit pala. Sebelum memindahkkannya ke lubang tanah, taburi
lubang dengan fungisida dan insektisida. Kemudian masukkan bibit pala ke
lubang. Sebaiknya, lakukan hal ini di sore hari agar bibit tidak mati. Siram segera
setelah selesai menanam bibitnya. Awasi selama 2 minggu. Jika ada bibit yang
mati atau layu, segera ganti dengan bibit yang baru.
Pembuatan
sistem drainase. Seperti yang sudah dijelaskan di atas,
tanaman pala tidak bisa hidup di air tergenang maka perlu dibuatkan sistem
drainase yang baik. Buat paris sedalam 20 cm di sekitar tanaman pala. Saat musim
hujan tiba, parit ini akan membantu mengalirkan air yang tergenang.
Pemupukan
susulan. Setelah 1 bulan penanaman bibit di lubang tanah,
tanaman pala membutuhkan pemupukan ulang dengan pupuk NPK. Campurkan satu gelas
NPK dengan 35 liter air. Kemudian siramkan pada pangkal tanaman. Lakukan 2
hingga 4 minggu sekali sampai tanaman pala berusia 6 bulan. Pemupukan ini
bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan menyehatkan tanaman pala.
Penyiraman
tanaman. Pala tidak membutuhkan penyiraman terlalu sering. Saat
usianya belum 6 bulan, tanaman pala dapat disiram seminggu sekali jika musim
kemarau tiba. Jika usianya di atas 6 bulan, penyiraman dapat dilakukan 2 minggu
sekali.
Penyiangan.
Penyiangan dilakukan secara rutin sebulan sekali untuk mencegah tanaman liar
tumbuh mengambil unsur hara tanah.
Penggemburan
tanah. Tanah di sekitar tanaman pala juga perlu untuk
digemburkan agar aliran air tidak mampet terutama saat musim hujan tiba.
Panen
buah pala. Buah pala akan mulai berbunga saat usianya 7
hingga 10 tahun. Dan dapat dipanen setelah 7-8 bulan berbunga. Ciri-ciri buah
pala yang siap panen adalah berwarna kuning, dagingnya empuk, dan kulitnya
merekah saat sudah sangat matang.
Nah, itulah cara
budidaya buah pala mulai dari prospektus, manfaat, dan cara menanamnya. Tertarik
untuk mencobanya?
No comments:
Post a Comment
Yuk sharing di sini!